TOKOH PEMBAHARU ISLAM DUNIA
Tokoh-tokoh Pembaruan dalam Islam dan Biografi Singkatnya (MATERI AL ISLAM DAN
KEMUHAMMADIYAHAN KELAS X)
Siapa saja tokoh-tokoh pembaruan dalam Islam dan biografi singkatnya? Baca terus
artikel di bawah ini untuk mengetahui daftarnya. Tokoh-tokoh pembaruan dalam
Islam muncul di beberapa negara pada peradaban Islam modern. Mereka adalah
orang-orang berpengaruh yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam zaman
yang berkembang semakin maju. Peradaban Islam terbagi menjadi beberapa periode,
mulai dari periode klasik, pertengahan, hingga periode modern. Pembaruan Islam
sendiri adalah periode modern yang dimulai dari abad 19 atau tahun 1800 hingga
sekarang. Pembaruan Islam dapat diartikan sebagai upaya untuk menyesuaikan paham
agama Islam dengan perkembangan zaman akibat adanya kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan. Sebelum terjadi pembaruan, Islam sempat mengalami kemunduran pada
abad 18, baik dari segi politik maupun intelektual. Di sisi lain, bangsa Barat
justru mengalami kemajuan di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, politik,
sains, hingga teknologi. Hal inilah yang mendorong umat Islam untuk melakukan
kontak dengan modernitas dari bangsa Barat. Kontak inilah yang kemudian
memunculkan gerakan pembaruan yang dapat merevitalisasi kekuatan umat Islam.
Tokoh-tokoh Pembaruan Dalam Islam
1. Muhammad Ali Pasha
Muhammad Ali Pasha dikenal sebagai tokoh pembaruan Islam yang lahir pada 1765 di
Kawalla, Yunani, dan meninggal dunia pada 1849 di Mesir. Sejak kecil, ia dikenal
sebagai sosok yang terampil dan cerdas. Ia diketahui pernah bekerja sebagai
pemungut pajak dan menjadi menantu Gubernur Daulah Usmani di tempatnya bekerja.
Muhammad Ali Pasha juga menunjukkan kecakapannya di berbagai bidang. Ia
diketahui melakukan reformasi politik hingga militer. Di bidang pendidikan, ia
mendirikan banyak sekolah modern dan mengirim ratusan pelajar ke Eropa agar bisa
belajar teknologi dan ilmu pengetahuan. Meski bukan berasal dari Mesir, Muhammad
Ali Pasha berjasa besar meningkatkan perekonomian di negara tersebut. Ia
membangun sistem irigasi, bahkan menyelesaikan pembangunan terusan kuno yang
menghubungkan Alexandria dan Sungai Nil. Semua usahanya pun menguntungkan
pertanian yang menjadi sektor andalan Mesir kala itu.
2. Jamaluddin Al-Afghani
Jamaluddin Al-Afghani lahir pada 1838 di Asadabad, Afganistan, dan meninggal
dunia pada 1897. Ia diketahui pernah berkeliling ke banyak negara dan menguasai
berbagai bidang ilmu, mulai dari agama, filsafat, sejarah, hukum, sains,
kedokteran, hingga astronomi. Di dunia politik, Al-Afghani sendiri pernah
diangkat sebagai perdana menteri di negaranya sendiri. Al-Afghani cukup vokal
menyuarakan perlawanan terhadap imperialisme bangsa Barat. Ia berusaha
menyatukan umat Islam agar berpegang teguh pada Al-Qur'an dan hadis serta
menekankan pentingnya ijtihad. Karena pemikiran pembaruannya inilah Al-Afghani
terus diawasi oleh pihak Barat.
3. Muhammad Abduh
Lahir di Mesir pada 1849, Muhammad Abduh telah menjadi penghafal Al-Qur'an di
usia 12 tahun. Ia dikenal memiliki semangat belajar yang tinggi dan diketahui
pernah ke Kairo untuk belajar di Al-Azhar. Ia juga mendalami banyak bidang ilmu
di bawah bimbingan Jamaluddin Al-Afghani. Sebagai tokoh pembaruan Islam,
Muhammad Abduh merumuskan pemikiran Islam yang rasional, progresif, dan moderat.
Ia menentang keras taqlid dan bid'ah, membela hak-hak perempuan, serta
memperkenalkan konsep pembaruan dan perbaikan di bidang pendidikan dan hukum
Islam. Muhammad Abduh diketahui meninggal dunia pada 11 Juli 1905 dan dihormati
sebagai sosok berpengaruh di Mesir
4. Muhammad Rasyid Ridha
Muhammad Rasyid Ridha lahir pada 23 September 1865 di Lebanon dan meninggal pada
22 Agustus 1935 di Mesir. Tumbuh besar di keluarga terpandang dan religius,
Rasyid Ridha mendapatkan pendidikan yang baik dan menguasai berbagai bidang
ilmu. Pemikiran pembaruan Rasyid Ridha banyak dipengaruhi oleh guru-gurunya,
mulai dari Syekh Husain al-Jisr hingga Muhammad Abduh. Salah satu idenya adalah
memadukan pendidikan umum dan agama demi tercapainya kemajuan Islam. Ia juga
menyuarakan gagasan salafiyyah sebagai reformasi praktik dan pemikiran
keislaman. 5. Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal dikenal sebagai filsuf dan sastrawan yang lahir pada 9 November
1877 di India dan meninggal pada 21 April 1938 di Lahore. Muhammad Iqbal sempat
belajar di Eropa dan meraih gelar sarjana hukum di Inggris dan gelar doktor di
Jerman. Muhammad Iqbal mengemukakan sejumlah ide pembaruan untuk mengatasi
kemunduran Islam. Contohnya menerapkan konsep dinamisme Islam, menekankan
pentingnya ijtihad dengan mencurahkan kemampuan intelektual, serta menyerukan
agar umat Islam bergerak menciptakan dunia baru yang bisa menjadi model
peradaban.
Komentar
Posting Komentar